Sabtu, 30 Januari 2016

Akar Hujan - Dua Kumpulan Puisi Agus Budi Wahyudi & Puitri Hati Ningsih



Penulis : Agus Budi Wahyudi & Puitri Hati Ningsih
Cover & layout : eLtorros
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Isi : 124 halaman kertas HVS 70 gr
Cetakan I, 2016
Genre : Dua Kumpulan Puisi
Harga 33.000 IDR 

menyusuri tanah air dari Timur sampai Barat
anak lelaki kecil adalah anak akar bangsa
anak perempuan kecil adalah anak akar bangsa
perlu dipupuk dan disemaikan
semangat nasionalismenya
semangat kebangsaannya
.....
petikan puisi Anak Akar Bangsa - Agus Budi Wahyudi

***

.....
Tak pernah ada hujan yang pertama.

Semua ingin jadi yang pertama. Tak ada yang ingin jadi hujan yang terakhir. Tak ada yang mencatat hujan yang terakhir, saat mereka telah merindukan matahari  yang memejam dalam awan beludru abu-abu. Tak ada yang mengingat hujan yang terakhir yang tak lagi turun di bulan Juni.


petikan puisi Pelan-pelan Kau Akan Melupakan Hujan yang Pertama  - Puitri Hati Ningsih

***



Drs. Agus Budi Wahyudi,M.Hum. Lahir di Kudus, 18 Agustus 1960. Sekolah dimulai di TK Siwi Peni Rendeng; SD Negeri Rendeng 1; SMEP Negeri Kudus (berganti nama SMP N4 Kudus); SMEA Negeri Kudus. Pindah ke Solo: Jurusan Sastra Indonesia (lulus), Fakultas Sastra Sebelas Maret Surakarta. Studi S2 Ilmu Humaniora Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Mulai tahun 1986 mengajar di FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hobi: menasihati sambil bercerita. Kini sedang mempersiapkan antologi cerpen, antologi puisi berbahasa Jawa (geguritan) dan esai pendek bernada kritik. HP 08164276493. 


Puitri Hati Ningsih, lahir di Solo 11 September. Merampungkan S1-nya di Fakultas Ekonomi UMS. Akhir-akhir ini lagi suka belajar kitab sucinya, yang menurutnya terlambat dipelajari.

Tinggal bersama orang tuanya di Karang Turi 04/ 07 Pajang, Laweyan Solo 57146, dan masih berada dalam redaksi Buletin Sastra Pawon.
Riwayat kepenulisan :  
- Juara 1 mengarang cerpen majalah Femina berjudul Tapak Dara Berkelopak Tak Genap tahun 2010,   
- Pemenang penulisan puisi cinta terpuji tabloid Nyata tahun 2008
- salah satu pemenang penulisan: Ceritakan Rahasia kotamu Samsung, tahun 2004
Buku puisi yang sudah diterbitkan adalah Sajak Kitab Diri (2008) dan Sajak Bunga Vanili (2012). Selain itu ia juga menulis buku keroyokan, di antaranya: Kupu-Kupu Baja (bersama Yayasan Kakak) dan beberapa antologi cerpen dan puisi di Taman Budaya Jawa Tengah.
Kegiatan: menulis, diskusi buku, kegiatan sastra lain dengan teman-teman Solo, juga dengan komunitas Sastra Pawon Solo.Contak: 081802578398, 085293988999.Email:puitrihati@gmail.com
 



Promo Januari Disc. 20%: Makan Malam Bersama Dewi Gandari


Makan Malam Bersama Dewi Gandari - Kumpulan Cerpen Indah Darmastuti


Penulis : Indah Darmastuti 
Cover & layout M. Fauzi Sukri
Ilustrasi cover:
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Isi : 136 halaman kertas HVS 70 gr
Cetakan I, 2016
Genre : Kumpulan Cerpen
Harga 33.000 IDR

Waktu adalah faktor penting dalam permainan
Waktu menguasai irama pada gerak, pada pertemuan dan percakapan
Dari pertemuan dan percakapan, manusia melahirkan kisah dan mengungkapkan dirinya dalam kuasa waktu, sebagai manusia yang perlu berbahagia, sebagai manusia yang dirundung duka lara, sebagai manusia sial atas nasib, sebagai manusia yang harus memberikan perhitungan atas nasib hidupnya.
Dan tak pelak lagi, semua ini semakin mengkristal dalam sosok-sosok perempuan. Seorang perempuan atau tokoh perempuan dalam banyak kasus adalah yang paling merasakan penderitaan tiap-tiap perjuangan kemanusiaan, bahkan sering menjadi korban-korbannya seperti yang menggema dalam kisah-kisah Indah di buku ini.
Aku mungkin hanya ingin membaca cerita-cerita Indah di buku ini dalam gerak perlintasan sastra Indonesia yang sudah memasuki ruang pasca-Indonesia—kata yang dipopulerkan Romo Mangunwijaya. Dan, sebagaimana aku membaca Romo Mangunwijaya, Indah juga begitu banyak mengambil arus kemanusiaan yang menjadi serat dasar kisah-kisahnya, tentu saja dengan intensitas yang berbeda.


Indah Darmastuti lahir dan tinggal di Solo. Mengasuh kegembiraan dan mengasah kegemaran
bersama teman-teman Buletin Sastra Pawon-Solo.  Menerbitkan novel: Kepompong (2006) dan
kumpulan novelette: Cundamanik (2012).