Kamis, 20 September 2012

[un]affair – Yudhi Herwibowo, review Bacaan B.zee

Judul buku : [un]affair
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Penerbit KATTA, 2012 (cetakan pertama)
Tebal buku : 172 halaman

“Kupikir senja menjadi indah bila kita memiliki jeda untuk tak melihatnya.” (p.125)

Jika kita punya waktu, sekedar untuk memandangi hujan atau menghitung langkah di sepanjang perjalanan. Seandainya kita tinggal di kota sendu, dimana mendung selalu menggelayut dan ketenangan begitu mudah didapatkan. Mungkin sebuah pertemuan singkat bisa menjadi kisah.

Bajja, tokoh utama dalam kisah ini, bisa dikatakan tipikal penghuni kota sendu. Setiap kejadian, sekecil apa pun, seolah menyimpankan rahasia untuknya. Siapa yang menyangka wanita yang diperhatikannya kala berpapasan di perlintasan kereta, tiba-tiba menjadi kliennya, kemudian menjadikan dirinya tempat pelarian.
Arra, wanita itu, akan datang kepada Bajja di saat dia sedang sedih. Tertidur di sofanya, kemudian menghilang di pagi hari. Setelah itu dia menghilang. Tepat di saat Bajja hendak melupakannya, wanita itu hadir lagi. Selalu seperti itu, meski keduanya tahu bahwa posisi mereka tak seharusnya memiliki hubungan yang spesial. Tanpa komitmen, namun selalu terhubung.

Saya tidak akan memberikan sinopsis terlalu panjang, karena bukan pada kisah dua insan itu pembaca dibuai. Saya melihat pergulatan batin seorang pecinta, yang percaya akan tanda-tanda di sekitarnya. Tanda-tanda yang terus berdatangan sehingga sukar untuk diabaikan, namun terlalu indah untuk dipercaya. Dalam kata demi kata yang dirangkainya, penulis seolah mengajak pembaca untuk mengerti apa yang sebenarnya dirasakan oleh tokoh itu,
kemudian menilainya sendiri.

Saya sangat jarang membaca novel romansa, namun saya cukup menikmati [un]affair ini. Kata-katanya dirangkai dengan indah, tidak berlebihan, tetapi suasana yang ditimbulkan sangat cukup. Meski kadang menyelipkan bahasa-bahasa yang ‘kekinian’, saya salut akan konsistensinya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dalam dialognya sekalipun. Dan hal itu sama sekali tidak menimbulkan kesan kaku. Oleh karena saya memang ‘anti’ pada penggunaan bahasa gaul dalam karya sastra. Hanya saja ada satu kata yang sepertinya tidak disengaja terselip di situ, yaitu kata “kuteriakin” dalam narasi di halaman 56.
Secara keseluruhan, novel ini sangat berpotensi untuk dihabiskan dalam sekali-dua kali duduk. Selain karena bahasanya yang mengalir, saya pribadi merasakan keterikatan dengan tokoh-tokoh maupun kejadian-kejadiannya, yang bisa jadi dirasakan pula oleh semua orang.

Aku tahu, ada kalanya sebuah film hanya sekadar bentuk pengulangan dari sebuah kejadian yang mungkin saja terlewati. (p.82)
Musik mungkin universal, tapi kisah di balik lagu itulah yang membuatnya semakin diterima. Itu artinya sebuah kejadian seperti dalam lagu itu ternyata terjadi pula di tempat-tempat lain. Jadi seseorang seharusnya tak perlu terlalu sedih akan sesuatu, karena di tempat lain pun, ada orang yang bersedih karena hal yang sama. (p.107)

Seringkali saya merasakan pertanda yang sangat jelas tapi meragukan, seperti Bajja. Ada kalanya saya melarikan diri ke ‘sofa’ orang lain seperti Arra, sekedar singgah tanpa berharap, meski terancam kehilangan. Meski begitu, mungkin karena begitu ‘nyata’nya kisah ini, saya sama sekali tak tahu akhir seperti apa yang saya harapkan. Kemudian saat mencapai kalimat terakhir, ternyata saya cukup puas. 4/5 untuk sofa usang di kota sendu.


http://bacaanbzee.wordpress.com/2012/09/19/unaffair/

(UN) AFFAIR...Sebuah kisah tentang cinta yang sunyi.., review Syifa Qurrota A'yun


Sebuah buku karangan Yudhi Herwibowo, memang menjadi incaran saya saat mengunjungi Gramedia minngu kemarin. Saya sudah jatuh cinta dengan karyanya saat membaca Perjalanan Menuju Cahaya, beberapa tahun yang lalu. Dan olala, sebuah buku manis bersampul coklat yang manis dan gambar yang sederhana namun memikat, ada di tangan saya.Dan saat ini, saya sudah menamatkannya, hanya dalam waktu hitungan jam. Mungkin itu karena jumlah halamannya yang tidak terlalu banyak atau ceritanya yang memikat, atau gabungan ke duanya.

      Novel ini berkisah tentang hubungan unik yang terjalin antara Bajja dan Arra, yang dipertemukan tanpa sengaja, saat mereka bersimpangan jalan.
Sebuah pertemuan yang menimbulkan ingatan mendalam di hati Bajja, yang sayangnya sepertinya hanyalah perjumpaan selintas. Sampai pada suatu ketika, Arra datang ke kantor Bajja, sebuah perusahaan penerbitan terbesar di kota tempatnya tinggal. Secara kebetulan, Bajjalah yang ditugaskan atasannya untuk melayani Arra yang berniat menerbitkan sebuah buku,untuk dipersembahkan buat kekasihnya. Berawal dari ketekaitan itu, Bajja dan Arra dekat, tak bisa dikatakan pacaran pula, karena Bajja tahu persis bahwa Arra sudah memiliki kekasih.Mereka sering menghabiskan waktu bersama, baik dengan berjalan- jalan ke tempat unik di kota mereka atau tinggal di rumah kontrakan Bajja. Berbicara tentang hal- hal remeh temeh, tapi tanpa pernah berbicara hal yang bersifat pribadi,Dan disela- sela waktu itu, Arra datang dan pergi tanpa permisi, sesukanya..dan Bajja menganggap hal itu biasa.

       Setelah buku itu jadi, hal yang agak mengejutkan pun terjadi. Arra malah merobek- robek buku itu di tempat kontrakan Bajja tanpa pernah memberikan penjelasan , dan Baja pun tak berniat untuk menanyakannya. Setelah kejadian itu, Arra menghilang lagi dan datang dengan sebuah kabar, bahwa dia dilamar dan akan segera menikah. Sebuah berita yang ditanggapi Bajja dengan biasa- biasa saja, walau pun sejujurnya benih- benih suka mulai tumbuh di hatinya, apalagi kemudian sebuah undangan datang ke kediamannya.

       Pada saat Bajja putus kontak dengan Arra, datanglah Canta, kekasih masa lalunya, yang menerima tawaran untuk berdinas di sebuah rumah sakit di tempat Bajja tingal. Canta yang dokter adalah kekasihnya sermasa kuliah. Mereka berpisah, karena Canta menganggp Bajja tak pernah atau belum punya rencana tentang masa depan mereka, saat keduanya lulus dulu. Dan terjalinlah kembali hubungan yang sempat putus tersebut. Bajja mulai bisa melupakan Arra dan memulai hari- harinya bersama Canta. Tapi ternyata kemanisan hubungan itu terganggu oleh suatu hal..
Apakah gangguan itu? Bagaimana nasib hubungan antara Bajja dan Canta selanjutnya? Dan apakah Arra benar- benar menghilang dari kehidupan Bajja selamanya?? Saya tak akan menceritakannya di sini, dan biarlah itu membuat anda penasaran untuk membaca bukunya secara langsung.

      Sebagai penikmat novel, point plus dari novel ini adalah cara bertuturnya yang tidak biasa. Lebih banyak monolog, miskin dialog. Tapi saat ada dialog, semuanya terkemas mengalir dan mendalam. Beberapa puisi yang ada di novel ini saya rasa juga menambah nilai. Hal yang menarik lainnya adalah deskripsi tentang kota tempat tinggal Bajja yang detil dan menyentuh, sampai sampai saya tak tahu, ini kota rekaan atau sungguhan. Selain itu, daftar isi dengan sub judul kalimat yang panjang- panjang, terasa tak biasa, tapi tetap mengena. Novel ini tidak berkesan riuh, bahkan cenderung sunyi, tapi segalanya terasa pas.Bagi anda yang menggemari novel- novel berlatar romantis dengan cara bertutur yang menarik dan penuh perenungan, novel ini layak dikoleksi....


http://www.facebook.com/notes/syifa-qurrota-ayun/un-affairsebuah-kisah-tentang-cinta-yang-sunyi/10151140498593119

Mata Air Air Mata Kumari – Yudhi Herwibowo, review Bacaan B.zee


Judul : Mata Air Air Mata Kumari
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Buku Katta (2010)

Mata Air Air Mata Kumari, awalnya agak kesulitan membaca dan memahami judul itu, tetapi ternyata jawabannya sudah ada di sinopsis back cover :)
Ada empat belas cerpen dalam buku ini, dengan berbagai setting. Mulai dari sebuah desa terpelosok di Nusa Tenggara Timur, desa kecil di Jawa pada masa PKI, sampai suatu daerah di Nepal. Meski begitu, Nusa Tenggara Timur yang mendominasi setting tempat di sebagian besar cerpen tersebut. Tidak hanya menggunakan nama wilayah sebagai ‘hiasan’, tetapi penulis juga fasih dalam menggambarkan lokasi, kebudayaan dan adat istiadat setempat.

Cerpen pertama dalam buku ini, “Kofa” sebagai pembukaan, sukses mempesona saya. Gaya bahasanya yang luwes dan cantik, semacam “…saat bunga-bunga di puncak kemekaran mereka, dan aroma ada di tepat ketinggian hidung orang-orang Kofa,..” Kisahnya yang sederhana, namun bermakna sangat mendalam, serta nyata mampu kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, walau wujudnya tak se-’ajaib’ ini. Gambaran nyata bagaimana penampilan masih menjadi prioritas bagi sebagian besar orang, tanpa melihat bagaimana nilai manusia dalam diri seseorang itu.

Kisah “Amela-Ameli” mulai menuntut imajinasi yang lebih bebas. Meski dari awal saya sudah bisa menebak arah cerita ini, tetapi tetap bagian-bagian tertentu berhasil mengejutkan saya. Kemudian ditutup dengan akhir yang tegang sekaligus mengharukan. “Lama Fa” seolah menuntut kita untuk berpikir terbalik, menyusun kembali episode-episode kehidupan di dalam kepala kita sendiri. Suatu tantangan tersendiri untuk orang-orang yang terbiasa berpikir linear seperti saya. Kisah-kisah lain, sama seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sangat kental dengan kebudayaan dan mitos setempat. Selain tata bahasa yang indah dibaca, unsur misteri juga menambah keindahan cerita dalam buku ini. Alurnya disusun sedemikian rupa sehingga rasa penasaran yang semakin terjawab diakhiri tepat pada waktunya. Tidak terlalu ‘jelas’ sehingga mematikan imajinasi, tapi juga tidak terlalu ‘menggantung’ sehingga memberikan terlalu banyak penafsiran.
Akan tetapi ada satu yang agak mengganjal untuk saya, yaitu kisah kedelapan, “Ana Bakka”. Kisah ini bagus secara rangkaiannya, tetapi saya kurang berkenan dengan pesan moralnya. Dengan latar belakang tokoh “aku” sebagai orang medis, penceritaan semacam itu ditakutkan malah menjadi pembenaran untuk adanya pemasungan. Terlepas dari apapun, kisah fiksi pun menurut saya juga harus dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, di beberapa tempat, meski tidak banyak, terlihat beberapa kesalahan ketik.

Secara umum, buku ini cukup berkesan untuk saya. Kisah-kisah pendek dengan makna yang cukup dalam.

My Rating : 4/5


http://bacaanbzee.wordpress.com/2012/01/16/mata-air-air-mata-kumari/

Jumat, 14 September 2012

[un]affair, Kekasihku dan Rumah Impian, review Sutaryono Djohar





 [un]affair

Pengarang: Yudhi Herwibowo
Penerbit: Katta
ISBN: 978-979-1032-78-0
172 halaman
2010
 
Kekasih hatiku, semenjak bertemu dirimu, kini perubahan besar telah terjadi dan sedang berjalan, saat sebuah komitmen dibangun bersama, tatkala asmaradahana melanda. Sebuah rencana luhur untuk dapat mewujudkan cita-cita sebuah rumah mungil dengan disain dan asesoris sesuai dengan keinginan kita.

Penuh percaya diri bahwasanya kita dapat bersatu dengan segala perbedaan yang ada, dan kita nyaman tanpa ada prahara. Komitmen yang terbangun bersama, bahwa kehidupan yang nyata dijalani dengan tulus ikhlas cinta dan kasih kita. Dasar dari Ketulusan tanpa memandang semua perbedaan, bahkan perbedaan itu menjadi sebuah sinergi, saling melengkapi.

Kekasih pujaan jiwaku, engkau telah berusaha keras dan pintar untuk dapat memahami komitmen itu, walau dirimu harus mengubah kebiasaan yang selama ini dijalani, serta engkau mengorbankan ego untuk dapat selaras dan nyaman untuk cita-cita luhur itu.

Sebuah novel fiksi karya mas Yudhi Herwibowo, menuangkan kisah romansa seorang lelaki yang melihat cinta kasih dengan caranya sendiri. Serta merenung untuk dapat memaknai dan memahami cinta.

Cintaku terpaut di kota ini, sesaat setelah melihat sosok perempuan yang membuat terpesona, walau tak dapat aku katakan, kusadari cinta itu memang unik dan tidak dapat di telaah dengan logika, Cinta adalah anugerah dari sang pencipta yang tak dapat ditolak atau di ingkari.

Salah satu tanda cinta adalah saat jantung berdebar dan berdegub kencang saat melihat seorang wanita yang menjadi pujaan jiwanya.
Tak dapat dipungkiri setiap orang dapat jatuh cinta kapan saja, sebab cinta datang dan pergi seperti angin, tak dapat dikendalikan atau direkayasa.

Seperti alam mengajarkan kepada diri kita bahwa semua terdapat keseimbangan di mana selalu berpasangan, dan semua itu hanya ada sekat tipis yang membatasi. Ketika anugerah yang diberikan tidak di ambil maka anugerah itu kan hilang tuk selamanya.

Saat anugerah itu diterima dengan narimo lan legowo akan menjadikan sebuah makna yang sangat mendasar bahwa pada dasarnya manusia  hanya dapat menerima anugerah itu tanpa mesti berhitung dan merasa kurang.

Makna cinta yang dapat diterjemahkan dengan berbagai cara, dan ketika seseorang mencintai maka ia kan ikhlas menerima, dengan rasa, kadang silih berganti, dari rasa kesal, sayang , kangen dan sejenisnya.

Mencintai seseorang merupakan saat terindah yang dapat di rasakan dan dikenang hingga akhir hayat nanti.

Kehidupan merupakan proses dan proses itu menghasilkan sebuah makna dan arti bagi yang menjalani serta yang dapat mengambil makna positif buat hidup kini dan kelak nanti.


Kekasih pujaan jiwaku, ada kegalauan di hatimu, saat engkau mendapati apa yang sedang terjadi terhadap satu-satunya harapan hidupmu, namun rasa itu benar adanya jika kekhawatiran orang tua adalah saat ia mesti mengalami hari tua tanpa siapa-siapa, namun perlu engkau ketahui kekasih hatiku, bahwa cinta tulusmu, telah engkau torehkan semenjak saat kita saling menyayangi, itu lebih dari segalanya, sebab ada pepatah, kasih sayang seorang ibu sepanjang jalan(masa) namun kasih sayang anak sepanjang galah.

Pepatah itu sudah menimpaku kekasih hatiku, namun aku mencoba untuk Ikhlas dalam arti sesungguhnya ikhlas bukan hanya sebatas ucapan namun aku terima dengan segenap jiwaku.

Dan harapan ku semoga kekasih hatiku kan dapat menelaah apa yang sedang menimpa mu, suatu saat dapat memahami apa yang terbaik di belakang  hari, hingga hidup ini Lilo lan legowo.


http://www.facebook.com/notes/sutaryono-djohar/unaffair-kekasihku-dan-rumah-impian/494622727215878

[un]affair, Cintaku di SOFA, review Truly Rudiono


Sudut Bumi, September 20xz

Cintaku,
Tertawa melihat fotomu di sana. Tersenyum membaca komentar para sahabat,  kenapa bukan aku yang ada di sebelahmu. Cutimu kali ini memang dihabiskan dengan cara yang unik, jalan-jalan mencari ilham untuk buku selanjutnya. Artinya aku bukan "Teman Seperjalanan" yang cocok untukmu. Berbesar hati. Susah juga menjelaskan bahwa bagaimana juga aku dan dirimu memiliki kehidupan pribadi yang harus dijalani sendiri-sendiri. Apa artinya berpisah  sekian putaran waktu dibandingkan seluruh sisa kehidupan kita kelak.

Mengisi waktu luang, sesuai instruksimu aku mulai membenahi rumah impian kita. Dimulai dari belanja, kegiatan yang paling aku benci saat kau tidak ada di sisiku. Daftar paling atas adalah sofa untuk ruang tamu. Sebuah sofa mungil namun nyaman, sesuai dengan konsep ruang tamu kita, minimalis.

Saat hendak berangkat, ketukan kasar di pagar kayu membuatku terkejut. Maklum kita belum sempat memasang bel. Seorang pria setengah baya menyerahkan paket dan tanda terima untuk ditandatangani dengan santun, kontras dengan ketukannya  tadi. Penasaran segera aku buka paket yang ada. Aku memang telah memberikan alamat rumah ini ke beberapa sahabat.

Sungguh aku terkejut cintaku!
Beberapa novel karya sang maestro, Mas Yudhi Herwibowo dengan gambar sofa yang mencolok tersusun dengan manis. SOFA lagi, rupanya hari ini Peri Penjaga Sofa sedang berada di sekitarku ^_^

Seperti biasa, buku Mas Yudhi mampu membuatku menyingkirkan seluruh kegiatan hanya dengan membaca judulnya saja. Segera ku ambil sebuah buku dan mencari tempat nyaman untuk membaca di rumah yang masih berantakan ini cintaku. Sekali lagi SOFA , tepatnya sofa yang berada di kamar kerjamu menjadi sasaranku.

Agar kita memiliki persepsi yang sama cintaku, yang dimaksud sofa adalah  kursi panjang dengan lengan dan bersandaran, biasanya berlapis karet dan busa yg dibungkus kain pelapis. Selain sebagai tempat duduk, kadang-kadang sofa juga dipakai sebagai tempat tidur. Belakangan bermunculan sofa yang bisa dirombak menjadi tempat tidur.
 


Judul: [un]affair
Editor: Anton WP
Penulis : Yudhi Herwibowo
Cover : desaincoverok.com
ISBN : 978-979-1032-78.0
Halaman : 172
Penerbit: Penerbit Katta
Harga: Rp.33.000

Kadang sebuah kisah cinta  dimulai secara unik, ada juga yang diakhiri dengan cara tak kalah uniknya. Singkat kata, setiap kisah cinta memiliki catatan tersendiri tanpa bisa diatur. Sepertinya juga kisah cinta dalam buku ini. Kisah dalam buku ini sebenarnya sederhana saja, tentang kisah cinta seorang Bajja.

Bajja hanyalah seorang pria biasa dengan pekerjaan sebagai disain grafis di Vanila Ice Design di Kota Sendu. Kisah percintaannya biasa-biasa saja. Kariesnya sangat biasa-biasanya.Di kota Sendu ia berkenalan dengan seorang gadis bernama Arra yang memesan buku bagi pujaannya. Perkenalannya mereka sebenarnya biasa saja, hanya beberapa saat sebelumnya Bajja pernah melihat Arra di perempatan dengan luka di leher, itu yang membuatnya terkejut saat berkenalans ecara resmi dengan Arra. Kok aku tidak menemukan perihal luka itu yah cintaku. Tolong carikan untukku.Tentunya setelah buku ini kau terima.

Lalu cintaku pasti bertanya dimana serunya buku ini jika semua biasa-biasa saja?
Cintaku, bagiku lakon utama dari kisah ini bukanlah sosok Bajja, Arra atau Canta seseorang dari masa lalu Bajja.Justru lakon utama kisah ini bagiku adalah sofa yang ada di kontrakan Bajja. Di Sofa itu Arra menemukan kedamaian jiwa, saat memandang Arra tidur maka Bajja akan mendapatkan ketenangan. Mas Yudhi dengan cerdiknya mengubah sofa biasa menjadi SESUATU. Seperti saat ia membuat kisah tentang piano.

Selanjutnya, dengan piawai Mas Yudhi membuat kedua anak manusia ini memiliki keterikatan satu dengan yang lain. Uniknya keterikatan diantara mereka justru dimulai dari sebuah sofa usang namun nyaman di kontrakan Bajja.  Arra datang dan pergi tanpa khabar, setiap kali datang ia akan tidur dengan nyaman di sofa tersebut, sementara Bajja dengan santunnya tidur di kamar dengan tidak menututup rapat pintu. Jangan khuatir cintaku, tak ada hal terlarang yang mereka langgar.

Proses pencarian cinta Bajja, Arra, Canta bahkan dua "lakon pembantu" dalam kisah ini yang menarik untuk disimak.Bagaimana kadang cinta sejati kita justru ada di depan mata tanpa kita sadari. Seseorang baru menyadari betapa berartinya orang lain justru saat orang itu tidak ada di sampingnya. Cinta kadang menemukan jalannya dengan unik. Seperti kita cintaku, tak ada yang mengira kita memiliki ikatan.

Satu yang membuatku kian suka dengan sosok Bajja, ia menyukai hujan. Seperti diriku yang sangat menikmati terkena rintikan air hujan. Adegan Bajja bermandikan air hujan dalam kisah ini sungguh menyentuh. Pas dengan situasi Jakarta yang sedang dilanda hujan.

Seperti biasa, beberapa hal sepele justru membuatku gemas. Entah kenapa, aku selalu mengharapkan setiap karya Mas Yudhi 99,99% berada dalam kondisi sempurna, tanpa ada celah untuk aku kritik. Misanya pada kalimat, "...meletakkan tumpukan desain di sebelah monitor...." Maksudnya bagaimana yah? Bukannya lebih enak jika ditulis tumpukan desain yang harus dikerjakan. Lalu soal kalimat, "...personal SNSD" mengingatkanku pada beberapa group penyanyi wanita. Akan lebih seru jika SNSD diberikan kepanjangannya agar ada kesamaan persepsi pembacanya.

Terus terang cintaku, aku bukan penyukai kisah romantis. Namun apapun yang dihasilkan oleh sosok penulis yang satu ini mampu membuatku terenyuh. Roman yang ditawarkan juga jauh dari menye-menye. Ada keindahan di dalamnya. Kisah cinta biasa menjadi luar biasa. Menurutnya kisah dalam buku ini penuh dengan nuansa cinta. Tidak bagiku. Ada banyak pelajaran kehidupan yang bisa  kita petik dalam kisah ini. Misalnya dalam hidup ini kita harus tegas menentukan langkah, berani mengambil sikap jika tidak ingin berakhir seperti kisah Bajja dan Arra. Kita memang harus memperjuangkan keinginan kita semaksimal mungkin, tapi setiap hal juga harus dipertimbangkan dengan matang jika tak ingin menderita seperti Canta.

Segala hal mengenai buku ini bsia diintip di http://www.un-affair.blogspot.com/

Cintaku
Kututup surat ini dengan kutipan menawan dari buku ini, "...bahwa aku nyaman berada di setiap sudut rumahmu. Aku nyaman berada di sofamu. Itu karena...ada engkau di sini" Aku nyaman berada di rumah ini walau saat ini suasana berantakan bak kapal karam karena aku tahu ada cintaku disetiap inci rumah ini.

Big Hug
^_^

NB:
Upsss maaf cintaku, ternyata sudah matahari sudah mulai menuju keperaduannya.
Aku dengan bahagia mengurungkan niat berbelanja.
Sepertinya harus menunggu dirimu saja.

----->
Tambahan info dari wikipedia

Komponen sofa terdiri dari:
  • Rangka, umumnya terbuat dari bahan kayu, jenis kayu yang biasa digunakan sebagai rangka sofa antara lain: meranti, mahoni, pinus, dll. Dalam masa perkembangannya, penggunaan sofa dari rangka besi/baja banyak digunakan untuk memperoleh kekuatan serta daya mekanik suatu sofa
  • Sistem pegas, berfungsi sebagai penahan daya tekan dari dudukan sofa. Sistem pegas biasanya terbuat dari per, tetapi dapat pula menggunakan webbing/karet sebagai penggantinya.
  • Dudukan, berfungsi memberikan kenyamanan dalam sebuah sofa. Tingkat kelembutan dari dudukan berbeda-beda pada selera masing-masing individu. Penggunaan dudukan yang terlalu empuk akan menyebabkan covber menjadi kendur, sedangkan dudukan yang terlalu keras akan menyebabkan tingkat kenyamanan sofa menjadi berkurang. Dudukan dibuat dari busa, kadang-kadang digunakan per sebagai bahan penopang untuk menghemat penggunaan busa.
  • Sandaran. Sandaran dapat dibuat dari busa, dakron, maupun bulu angsa. Penggunaannya tergantung dari model sofa yang dibuat. Sandaran yang terbuat dari bulu angsa memiliki nilai yang tinggi.
  • Upholstery. Kunci keindahan dari sebuah sofa terletak dari upholstery-nya. Upholstery ini dapat menggunakan fabric kain, dapat juga menggunakan kulit (asli maupun sintetis/oscar). Pemilihan upholstery selayaknya disesuaikan dengan tema ruangan dan selera pengguna sofa.

http://www.facebook.com/notes/truly-rudiono/unaffair-cintaku-di-sofa/10151200357212279

Kisah-Kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa, review Dion Yulianto

Judul   : Kisah-Kisah Cinta Terlarang Paling Dikenang Sepanjang Masa
Penulis  : Anton WP
Layout isi : Yudhi Herwibowo
Penerbit : bukuKatta
Cetakan Pertama : 2012

Kisah cinta, apa pun wujud dan penghujungnya, adalah salah satu dari ragam kisah cerita yang selalu dicari dan diperdengarkan ulang dalam panggung perjalanan sejarah. Pertautan antara dua hati dan dua kasih, yang diikuti dengan pertautan segala apa yang sebelumnya menyertai masing-masing dari keduanya, adalah salah satu elemen yang turut memperindah dunia fana ini. Pun, tidak selalu kedua hati mampu terpaut serasi tanpa dihalangi. Berbagai tempat dan peradaban di penjuru dunia diwarnai oleh aneka kisah cinta tak sampai, kisah cinta yang tak direstui dengan berbagai alasan. Ketika cinta itu menjadi terlarang (atau dilarang), bukan berarti keindahan dan kemolekannya turut menghitam. Alih-alih, sejumlah pasangan pecinta yang menjalani kisah terlarang itu mampu membuktikan kisahnya sebagai salah satu dari kisah-kisah teragung dan paling dikenal di dunia.
Anton WP, penulis yang produktif ini kembali membuktikan kepiawaianya mengolah kata dalam buku kumpulan kisah cinta tak sampai ini. Kisah-kisah besar ditata dan diceritakan ulang, dengan bahasa tulis yang tak kalah mendayu-dayu, menghasilkan untaian enam kisah cinta yang begitu menyadarkan benak pembaca akan besarnya kekuatan cinta. Walaupun tipis dan sederhana, buku ini mampu membawa pembaca dalam romantisme kisah cinta yang sempat mewarnai jalannya panggung dunia.
1. Pyramus dan Thisbe
            Bersetting di masa pebangunan Menara Babel di negeri Babilonia, kedua insan dari keluarga yang bermusuhan ini tidak mampu menolak hasrat cinta yang timbul antara keduanya. Apa daya, kedua pihak orang tua tidak suka dan berupaya memutuskan jalinan cinta kasih mereka. Hanya sebuah tragedi, yang seharusnya hanyalah karena waktu yang tak tepat, yang bisa menyatukan keduanya di penghujung hidupnya.
2. Paris dan Helen
            Paris dari Troya mencintai Helen, yang adalah permaisuri dari Raja Sparta. Kecantikannya membuat ia alpa dan nekat “menculik” Helen ke Troya. Keduanya memang saling jatuh cinta, tapi apa daya ikatan itu memang tak seharusnya ada. Takdir besar pun terjadi berawal dari kisah keduanya, sebuah perang besar kolosal yang mengoyak dan akhirnya meruntuhkan kejayaan Sparta. Karena wanita, runtuhlah sebuah kerajaan raksasa. Karena wanita pula, muncul cerita kolosal tentang Perang Troya dan Taktik Kuda Troya nan legendaris itu.
3. Tristan dan Isolde
            Tristan, putra dari seorang bangsawan, jatuh cinta pada Isolde—putri dari bangswan lainnya. Tristan terluka oleh racun yang ditorehkan oleh Paman Isolde saat ia mengalahkannya dalam duel. Hanya Isolde yang mampu menyembuhkan racun di tubuh Tristan, dan ternyata Isolde pula yang mampu menyembuhkan kegersangan hati sang pangeran. Keduanya saling jatuh cinta, padahal Isolde telah dipinang Raja Mark. Intrik dan siasat jelek pun mengotori kesucian cinta mereka, hingga akhirnya, keduanya hanya bisa dipersatukan dalam alam lainnya lewat sebuah tragedi yang bakal dikenang para pecinta sepanjang masa.
4. Lancelot dan Guinevere
            Lancelot, salah satu dari Ksatria Meja Bundar jatuh cinta kepada Guinevere, istri dari raja Arthur. Percintaan mereka yang sebenarnya suci akhirnya dinodai oleh mata jahat Modred, keponakan Arthur yang culas. Terkuaklah hubungan terlarang di antara keduanya. Hingga, akhirnya, untuk menghindari tragedi yang menjelang, kedua pecinta harus merelakan dirinya berpisah satu sama lain.
5. Paolo dan Francesca
            Sebuah kisah yang jarang dikenal, padahal begitu mewakili dahsyatnya kekuatan cinta. Mungkin, inilah kisah cinta jarak jauh (long distance relationship) pertama yang dicatat dalam ranah cerita cinta dunia. Keduanya dipertemukan dalam pernikahan yang penuh tipu daya, di mana sang pengantin pria sebenarnya wakil dari kakaknya yang seorang raja. Apa daya, keduanya jatuh cinta, membuat marah sang raja nan berhati angkara. Percintaan dan perselingkuhan pun tak terhindarkan, dan Paolo harus menghadapi duel maut untuk mempertahunkan cintanya pada kekasih hatinya.
6. Romeo dan Juliet
            Pembaca pasti sudah sering membaca tentang kisah cinta (dari Barat) yang dikatakan paling agung sepanjang masa ini. Seorang pemuda jatuh cinta pada anak gadis dari keluarga musuhnya. Hubungan mereka segera mendapatkan cobaan begitu rupa sehingga sebuah rencana pun disusun untuk mengakalinya. Sayangnya, rencana indah itu berujung tragedi dengan tewasnya kedua pecinta. Mungkin, tragedi itu memang harus ada, untuk menyatukan kedua keluarga yang telah bermusuhan sejak zaman dulu kala.
Kadang, kekuatan cinta memang begitu luar biasa dalam mengubah dunia. Namun, cinta juga menuntut pengorbanan yang begitu rupa. Bagi para pecinta sejati, seperti mereka yang dikisahkan dalam buku ini, tidak ada yang salah ketika seseorang berkorban demi cinta. Oh, cinta, engkau memperindah dunia, tapi juga sering kali membuat galau hati manusia.
http://dionyulianto.blogspot.com/2012/07/kisah-kisah-cinta-terlarang-paling.html

Manusia-Manusia Paling Misterius di Indonesia, review Dion Yulianto

Judul                           : Manusia-Manusia Paling Misterius di Indonesia
Penulis                        : Anton WP
Desain layout dan sampul : Yudhi Herwibowo
Cetakan                      : 1, 2012
Tebal                          : 126 halaman
Penerbit                      : Buku Katta
 



             Gadjah Mada, Si Pitung, dan Hang Tuah; Kita mungkin merasa sudah mengenal tokoh-tokoh ini dalam buku-buku sejarah dan buku-buku pelajaran di sekolah. Ronggowarsito dan Syeh Siti Jenar  meskipun sedikit misterius namun sedikit banyak kita juga merasa telah mengenal dua tokoh populer dari Jawa Klasik itu. Begitu juga dengan Tan Malaka, Supriyadi, dan Kahar Muzakkar; walaupun terkenal karena misteri dan aneka kontroversi yang melingkupinya, namun kita merasa sudah cukup mengenal mereka walau hanya sekilas. Benarkah demikian? Lalu, tahukan Anda tentang Syam Kamaruzaman dan Sudjana Kerton? Percaya atau tidak, kedua nama yang disebut terakhir itu ternyata memiliki gaung dan jejak yang cukup terkenal di Indonesia. Setelah membaca buku ini, saya sendiri merasakan bahwa ternyata kita selama ini belum terlalu mengenal tokoh-tokoh hebat dalam sejartah Nusantara ini sepenuhnya.

            Dimulai dari patih terpopuler dari kerajaan Majapahit, Gajah Mada yang kita tahu terkenal karena Sumpah palapanya. Namanya pertama kali dikenal dalam kitab Negarakertagama yang ditemukan di Istana Cakranegara, Lombok  pada 1894. Dari kitab dan catatan klasik, dikisahkan bahwa Gajah Mada adalah seorang patih yang berhasil menaklukan berbagai kerajaan di Nusantara. Namun, sangat sedikit yang diketahui khalayak mengenai akhir kehidupannya. Buku karya Anton WP ini mencoba untuk mendedahkan sejumlah teori yang berkenaan dengan periode kehidupan Gajah Mada secara lebih lengkap. Lalu, ada juga kisah tentang Hang Tuah, pahlawan kebanggaan rakyat Melaka dan sampai sekarang masih dipertanyakan keberadaannya dalam sejarah; begitu pula sebuah temuan unik yang menyebutkan bahwa makam Hang Tuah ada di Palembang, bukan di Malaysia. Pahlawan lain yang juga disinggung adalah SI Pitung, jago silat dari Betawi yang menentang kolonial Belanda.

            Di ranah keagamaan, penulis juga menyinggung nama Syeh Siti Jenar; salah satu dari wali  yang dengan terpaksa “diwafatkan” oleh rekan-rekan walinya karena ajaran Manunggaling kawulo Gusti-nya yang cukup kontroversi ini. Dalam tulisannya mengenai wali yang kesepuluh ini, penulis dengan hati-hati namun tetap kritis menyebutkan mengapa dan apa yang membuat ajaran Syeh Siti Jenar ditolak oleh sembilan wali yang lainnya. Anda pasti manggut-manggut dan mampu memahami alasan dibalik peristiwa yang konon sangat kontroversial ini. Bahwa beliau ingin segera menyatu dengan Tuhannya, dan bahwa penduduk Jawa pada masa itu mungkin belum mampu mencerna ajarannya yang terlampau mendalam ke ranah kesufian. Bacalah sendiri alasan sesungguhnya, yang sebenarnya sangat indah itu. Masih dari era klasik, penulis juga menyinggung Ronggowaristo yang terkenal sebagai Nostradamus Nusantara. Dalam bab khusus tentangnya, penulis menguraikan masa kecil dan dewasa dari penyair termasyur dari kraton Solo ini, juga tentang ramalannya mengenai wolak-waliking jaman.

            Dari sejarah kontemporer Indonesia; ada Tan Malaka, Supriyadi, dan Kahar Muzakar. Info paling menyentak dimunculkan pada sosok Tan Malaka—yang selama ini kita mengenalnya sebagai pengikut komunis. Pada kenyataannya, tan Malaka adalah seorang pahlwan yang jasanya mungkin dapat disejajarkan denan Sukarno, Hattam dan Syahrir. Bahkan, keempatnya pernah bahu membahu berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan Republik. Sedihnya, Tan Malaka adalah salah satu dari pahlawan bangsa yang gugur di tangan bangsanya sendiri.

            “Sejarahwan Anhar Gonggong mengakui Tan Malaka kurang dikenal sebagai pahlawan karena rezim Orba menganggapnya komunis, padahal ia sebenarnya bersebrangan dengan tokoh-tokoh komunis seperti Muso dan Alamin. (hal 68).

            Ada juga Supriyadi, pahlawan pemimpin pemberontakan PETA di Blitar tahun 1923, yang sampai sekarang keberadaan dan makamnya (sekiranya beliau sudah wafat) masih menjadi misteri. Penulis mendedarkan fakta-fakta yang selama ini luput kita perhatikan mengenai tokoh satu ini, mislanya saja pengakuan seorang yang mengaku merupakan Supriyadi. Selain pahlawan, buku ini juga menyoroti tokoh-tokoh yang dianggap pemberontak, yakni Kahar Muzakar dan Syam Kamaruzaman. Kahar Muzakar lebih dikenal sebagai pemberontak dari kelompok DI/TII yang bercita-cita mendirikan negara islam di Indonesia. Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan bahkan pernah menjadi orang kepercayaan Soekarno. Lika-liku kehidupannya dijelaskan secara lengkap di buku ini.

         Sementara Syam Kamaruzaman adalah tokoh yang mengetahui seluk-beluk dibalik peristiwa G-30-S PKI tahun 1965. Bersama D.N. Aidit, tokoh ini menjadi kunci dan bahkan mungkin menjadi penyulut salah satu peristiwa tidak berprikemanusiaan yang pernah mewarnai perjalanan sejarah negeri ini. Di dalam buku ini, tokoh ini menjadi misteri yang sesungguhnya, berkenaan dengan intrik politik dan pemerintahan yang mewarnai negeri ini pada era 1960 s/d 1970-an; Anda pasti akan terkejut membaca bab khusus tentang tokoh yang satu ini. Tokoh lain yang mungkin jarang terdengar di telinga publik adalah Sudjana Kerton. Ialah orang Indonesia pertama yang mengaku pernah diculik oleh UFO pada tahun 1979. Ingin tahu bagaimana dan siapa tokoh ini, dan bukti-bukti apa yang ia miliki dari pengalaman misteriusnya itu, semuanya dibahas lengkap dalam bab terakhir.

Kehidupan memang penuh dengan misteri, begitu pula dengan manusia itu sendiri. Ketika kita telah merasa berhasil menyingkap suatu misteri, maka misteri lain pun datang menghampiri. Sebagaimana buku kecil namun bernas karya Anton WP ini, yang secara telak membuktikan ungkapan bahwa apa-apa yang selama ini telah kita ketahui ternyata belum sepenuhnya kita ketahui.



http://www.facebook.com/notes/dion-yulianto/manusia-manusia-paling-misterius-di-indonesia/398520710163651