Minggu, 28 Januari 2018

Merancang Komponen Roket 3D dengan Autodesk Inventor Professional 2017, oleh Lasinta Ari Nendra Wibawa, ST.


Penulis
Lasinta Ari Nendra Wibawa, ST.
Ukuran : 14 x 20,5 cm
Isi : 160 halaman kertas HVS 70 gram
Cetakan I, 2018
Genre : Buku Teks
ISBN: 978-602-0947-71-6


Autodesk Inventor Professional 
2017 adalah salah satu perangkat lunak (software) jenis Computer Aided Drawing (CAD) yang lebih menekankan pada pemodelan solid. Perangkat lunak ini adalah salah satu produk dari Autodesk Inc. USA yang dulu lebih familier dengan produk AutoCAD.
Autodesk Inventor pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 sebagai model parametrik 3D yang ambisius. Autodesk Inventor menawarkan seperangkat alat untuk desain mekanik, dokumentasi, dan simulasi produk 3D yang mudah digunakan. Prototipe dengan Inventor sangat membantu merancang dan memvalidasi produk sebelum dibangun untuk menghasilkan produk yang lebih baik dengan waktu yang lebih cepat.
Autodesk Inventor adalah perangkat pemodelan parametrik 3D. Istilah parametrik mengacu pada penggunaan parameter desain untuk membangun dan mengendalikan model 3D yang dibuat. Artinyauntuk memulai sebuah desain yaitu dengan membuat sketsa dasar untuk menentukan profil dari part. Dalam sketsa ini, dimensi digunakan sebagai parameter untuk mengontrol panjang dan lebar sketsa. Parameter dimensi memungkinkan untuk menyusun sketsa dengan masukan yang tepat. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan.

^^^

Lasinta Ari Nendra Wibawa, S.T., lahir di Sukoharjo, 28 Januari 1988. Menulis beragam genre tulisan. Karyanya pernah dimuat di 72 media massa lokal dan nasional, antara  lain Kompas, Jawa Pos, Seputar Indonesia, Media Indonesia, Swara Nasional, Suara Muhammadiyah, Sumut Pos, Riau Pos, Sriwijaya Post, Pontianak Post, Banjarmasin Post, Kendari Pos, Cakrawala, Sinar Harapan, Pikiran Rakyat, Indopos, Satelit Post, Suara Merdeka, Solopos, Harian Jogja, Joglosemar, Radar Surabaya, Malang Post, Radar Banyuwangi, Koran Madura, Bali Post, dan Cenderawasih Pos. Belasan kali ia menjuarai lomba kepenulisan, antara lain juara 1 lomba menulis artikel yang diadakan oleh IMM Ki Bagus Hadikusumo (2010), juara 1 lomba menulis artikel yang diadakan oleh BEM FKIP UNS (2010), juara 2 lomba menulis artikel yang diadakan oleh LPM Motivasi FKIP UNS (2010), karya ilmiahnya lolos seleksi PKM Dikti tahun 2010 & 2011, dan juara 1 lomba menulis esai yang diadakan oleh KAMMI Barabai, Kalsel (2012). Beberapa kali ia menjadi narasumber tentang dunia Iptek di radio Solopos FM. Sejak tahun 2014, alumnus Teknik Mesin UNS ini bekerja sebagai PNS di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Sepanjang tahun 2016-2017, ia menduduki posisi sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut atau lebih dikenal dengan nama Balai LAPAN Garut. Tahun 2017, ia terpilih menjadi salah satu Agen Perubahan LAPAN. Kini, ia mendapatkan beasiswa dari LAPAN untuk melanjutkan studinya di Prodi Magister (S-2) Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. 

Malam untuk Ashkii Dighin, kumpulan cerpen Liswindio Apendicaesar


Penulis
Liswindio Apendicaesar
Ukuran : 14 x 20,5 cm
Isi : 208 halaman kertas bookpaper 57,5 gram
Cetakan I, 2018
Genre : Kumpulan Puisi
ISBN: 978-602-0947-68-4

“Malam untuk Ashkii Dighin” berisi 15 cerita pendek yang mendekonstruksi realita kita dan menyusunnya ulang menjadi sebuah dunia surealis yang memproyeksikan beragam pertanyaan dan teka-teki terselubung yang diam-diam kita pendam, menunggu saatnya meledak lalu mengambil alih kenyataan kita. Ada manusia-manusia yang menuntut keadilan, ada manusia-manusia yang bertanya tentang alam semesta, tentang waktu, tentang asal-usul dan tujuannya berada di dunia, dan ada pula karakter-karakter bukan manusia yang mengalami personifikasi yang berhubungan dengan manusia-manusianya.

Dia seorang perempuan
yang nasibnya dipertentangkan
oleh keadilan, mengukir waktu
agar berpihak pada sebuah negeri dongeng
di malam gemintang saat para arwah
bernyanyi untuk para dewa.

Dia berjalan-jalan sunyi
ke tengah-tengah topologi diri
sambil bercericau, “di mana yang sejati
menuliskan ujung elegi
agar aku temukan akhir dari mimpi?”

Sayang baginya bulan berakhir sepi
sebagai tanda datangnya tragedi
(semoga) untuk terakhir kali.

Jumat, 05 Januari 2018

Sajak Belantara, kumpulan sajak dan puisi Ari Hermawan Saputra


Penulis
Ari Hermawan Saputra
Ukuran : 13 x 20 cm
Isi : 132 halaman kertas bookpaper 57,5 gram
Cetakan I, 2018
Genre : Kumpulan Puisi
ISBN: 978-602-0947-70-9


Kumpulan puisi Ari Hermawan Saputra cenderung memantulkan kondisi masyarakat, baik sosiologi, budaya, dan religi. Selain itu, psikologis penulis sangat jelas banyak mempengaruhi goresan-goresan yang ditorehkan. Tempat tinggal penulis yang ada di tepian hutan “NDANALAYA” dan beberapa orang masih mengkeramatkanya, memang menjadi inspirasi yang luar biasa serta menjadikannya sumber yang tidak akan pernah habis. Karakterisasi seseorang memang bisa dilihat dari gaya bahasanya (Lelewaning Basa). Begitu pula seorang Ari yang mampu membungkus rapi gagasan-gagasan yang akan dipikirkannya dengan balutan estetik yang mampu membawa sebuah corak keragaman. Emosional, pemberontakan, kesedihan, keterpukauan, juga kegembiraan sudah diikatnya dalam sebuah kumpulan puisi di dalam buku ini. Dan sangat realistis tentang magna-magna yang ia paparkan. Semoga Ari Hermawan Saputra tak pernah putus semangat, dan maju terus dalam menggeluti dunia kasusastraan.

Madiun, 10 Desember 2017
Tulus Setiadi

Pencatat Laku, kumpulan Puisi Agus Budi Wahyudi dan Ari Hermawan Saputra



Penulis
Agus Budi Wahyudi
Ukuran : 13 x 20 cm
Isi : 104  halaman kertas HVS 70 gram
Cetakan I, 2018
Genre : Kumpulan Puisi
ISBN: 978-602-0947-69-3


Di denyut malam biasa
Langit nampak duafa
Lalu bintang enggan bagi cahaya
Lukaku lukaku tak biasa

Puisi AKU YANG PALING TERLUKA - 
Agus Budi Wahyudi



Tak seperti biasanya 
Lilinku kalah disergap angin tinggi
Pikiranku sejenak pilu

Lilin tak menerangi aksara 
di sederet pohon-pohon baja
Kujinakkan anak-anaku 
Ia terus mendrobrak pikir 
Ia hendak mencetuskan malam 

Tiba-tiba kegelapan musnah
Sang bulan menyingkirkan mendung menyerah
Cerialah kau anak-anakku aksara merah

Puisi BULAN DAN AKSARA MERAH - 
Ari Hermawan Putra