Senin, 29 November 2010

Usia (tampak) Muda = Petaka Bagi Benjamin Button, Resensi Truly Rudiono

Setiap orang ingin berumur panjang serta awet muda. Ilmu pengetahun terus berusaha menemukan terobosan baru guna membuat seseorang terlihat awet muda serta berumur panjang. Coba ketik kata obat umur panjang di Mbah Google, maka akan tampak hasil sekitar 700.000 dalam waktu 0.03 detik, obat awet muda sekitar 201,000. Namun coba ketik obat menjadi tua, butuh 0.14 detik.Setiap orang ingin terlihat muda. Tapi tidak bagi keluarga Button, justru sebaliknya! Terlihat muda malah menjadi kutukan! Benjamin Button ingin terlihat lebih tua.
Saat seorang bayi lahir, tentunya ia akan disambut gembira oleh seluruh keluarga. Namun tidak begitu ceritanya bagi bayi Benjamin. Tahun 1860, Benjamin lahir. Alih-alih menemukan seorang bayi mungil yang lucu, sang ayah malah menemukan seorang lelaki tua sekitar tujuh puluh tahun dengan rambut tipis nyaris putih tidur meringkuk di box bayi.. Bayangkan betapa terkejutnya sang ayah melihat kondisi putranya. Bagi pihak rumah sakit, hal ini jelas juga membingungkan. Mereka mendesak Keluarga Button untuk membawa Benjamin keluar dari rumah sakit. Sejak saat itu, dimulailah keadaan yang tidak menyenangkan bagi seluruh keluarga Button.
Si bayi bukan saja terlihat bagaikan orang tua, namun ia juga sudah fasih ber bicara dan ucapannya sungguh luar biasa. Misalnya saat akan dibawa pulang dan dipaksa menggenakan pakaian yang tidak disukainya, bayi Benjamin berkata, ” Baiklah Ayah ....Ayah sudah hidup lebih lama. Ayah pasti tahu yang terbaik seperti apa yang Ayah katakan” Bayangkan ucapan itu keluar dari mulut bayi yang baru lahir beberapa jam yang lalu!
Penderitaan Keluarga Button tidak hanya sampai disitu. Tidak ada yang percaya Benjamin adalah anak laki-laki dari Keluarga Button. Orang mengira ia dan sang ayah adalah kakak-adik. Dibutuhkan waktu yang lama untuk membuat mereka akur selayaknya orang tua dan anak.
Saat Benjamin menikah dan memiliki anak, persoalan juga belum mau meninggalkan keluarga Button. Bukannya kian menjadi tua, Benjamin justru terlihat semakin muda. Ia seakan mengalami semacam proses terbalik. Saat lahir ia berada dalam kondisi tua renta, seiring dengan berjalannya waktu, ia menjadi kian muda.
Saat sang anak sudah berkeluarga Benjamin justru terlihat lebih muda dari sang anak. Ia seakan seorang remaja tanggung. Seperti kakeknya, Roscoe anak Benjamin juga mulai merasa malu akan kondisi sang ayah. ” Ketika pengunjung berada di dalam rumah, aku ingin kamu memanggilku ”Paman”, kamu mengerti?” ucapnya pada sang ayah.
Banyak kejadian yang lucu sekaligus mengenaskan sehubungan dengan kondisi Benjamin. Saat anak Roscoe yang pertama lahir, sang kakek malah asyik bermain tentara dan sirkus mini disekitar rumah. Ia sama sekali tidak ingat akan masa bahagia bersama sang ayah, pernikahannya, kejayaan saat memimpin perusahaan. Ia hanya ingat sang pengasuh yang menyuapinya dan sejenis benda berwarna orange yang menandakan datangnya malam.
Francis Scott Key Fitzgerald lahir di Saint Paul, Minnesota pada 24 September 1896 merupakan penulis cerita pendek dan novel. Novel The Curious Case of Benjamin Button pertama kali diterbitkan di Majalah Colliers pada 27 Mei 1922. David Fincher terpilih menjadi sutradara untuk mengangkat cerita ini ke layar lebar. Nama-nama besar seperti Brad Pitt, Kate Blanchett, serta Julia Ormond ikut berperan. Pada 25 Desember 2008 film tersebut diputar untuk pertama kalinya. Francis Scott Key Fitzgerald meninggal pada 21 Desember 1940.
Buku ini tidak saja memuat The Curious Case of Benjamin Button tapi ada juga bonus kisah Jemima, Tuan Icky serta Porselin dan Merah Muda yang tak kalah menariknya.
Foto F. Scott Fitzgerald dicomot dari http://ebooks.adelaide.edu.au/f/fitzgerald/f_scott/

Tidak ada komentar: