Senin, 29 November 2010

PANGERAN YAMATO TAKE: Dongeng Klasik dari Jepang, review Noviane Asmara

Buku Pangeran Yamato Take ini merupakan kembaran dari buku Putri Hase, karena keduanya lahir dalam waktu bersamaan. Kedua buku ini sama-sama mengangkat kisah dari dongeng-dongeng klasik yang berasal dari Jepang.
Seperti pada buku Putri Hase, di dalam buku Pangeran Yamato Take pun, terdapat sebelas kumpulan dongeng klasik yang disetiap ceritanya disajikan dengan ringan dan menarik.
Jepang mempunyai tiga buah benda yang dianggap sebagai lambing kekaisaran. Ketiga benda itu adalah Yatano-no-Kagami atau Cermin Yata, Yasakami-no-Magatama atau Batu Permata Yasakami dan Murakumo-no-Tsuragi atau Pedang Murakumo.
Pedang Murakumo lah yang dianggap sebagai benda paling berharga dan memperoleh penghormatan yang paling tinggi. Pedang Murakumo yang dijuluki Pedang Tajam Pencacah Rumput, menjadi simbol kekuatan bangsa pejuang sekaligus jimat agar Kaisar Jepang menjadi tak kasat mata saat ia memegang pedang keramat itu di kuil suci.
Pangeran Yamato adalah putra kedua dari Kaisar Keiko. Sejak kecil ia sudah memperlihatkan kehebatan yang luar biasa, kebijaksanaan dan keberanian. Ketika sang pangeran beranjak dewasa, ia mendapati wilayah kekaisaran berada dalam masalah, yang berasal dari pemberontakan penjahat yang diketuai dua orang bersaudara, Kumaso dan Takeru.
Pangeran Yamato pun pergi ke Pulau Selatan guna membasmi para pemberontak itu. Atas bantuan dari Putri Ototachibana sang istri, Pangeran Yamato menyamar menjadi seorang perempuan yang sangat cantik. Dalam penyamarannya, ia menyelinap ke dalam tenda tempat Kumaso dan Takeru berada dengan berpura-pura menyuguhkan anggur.
Pangeran Yamato berhasil membunuh Kumaso dengan cara menikamnya menggunakan belati yang ia sembunyikan di dadanya. Saat Takeru menyadari bahwa gadis penyaji anggur itu adalah musuh dan telah membunuh Kumaso, saudaranya, ia pun melawan dan bertarung dengan Pangeran Yamato.
Tapi sayang, belati Pangeran Yamato yang sebelumnya telah membunuh Kumaso, akhirnya berhasil menembus dada Takeru juga dan ia pun jatuh tersungkur. Sebelum tersungkur, Takeru sempat berkata bahwa Pangeran Yamato adalah orang kuat yang dengan mudah menguasai mereka. Dan mulai saat ini, Pangeran Yamato akan dikenal sebagai Yamato Take, gelar yang Takeru berikan padanya sebagai lelaki paling pemberani di Yamato. Begitulah asal nama Take didapatkan oleh Pangeran Yamato.
Adapun saat menghadapi pertempuran yang lebih besar di Provinsi Suruga, Pengeran Yamato diajak berburu rusa ke alam liar dan dataran luas, di mana rerumputan tumbuh tinggi dan berlimpah. Tapi ternyata perburuan itu hanyalah suatu tipu muslihat saja. Ia terjebak dalam kobaran api dalam rimbunnya rerumputan. Maka ia pun mengeluarkan Pedang Murakumo pemberian sang bibi yang merupakan benda keramat lambang kekaisaran. Ia berusaha untuk menebas rerumputan di sisi yang dekat dengannya. Ia memutuskan untuk mati jika diperlukan, namun dengan cara memperjuangkan hidupnya, tidak hanya berdiam diri menunggu kematian mendekatinya.
Tiba-tiba keajaiban datang, tiupan angin berubah dari arah yang berlawanan. Kobaran api yang semula menghampirinya dan siap membunuhnya, kini bergerak menjauhinya. Dan Pangeran Yamato pun tidak tergores sedikitpun dan tak ada yang terbkar.
Karena itulah ia memberi nama pedang itu Kusunagi-no-Tsrugi, artinya Pedang Pencacah Rumput.
Walaupun Pangeran Yamato telah berhasil menumpas pemberontak di wilayah kekakisaran ayahnya dan menjadi seorang pangeran yang dibanggakan oleh kaisar dan negerinya, tapi ia mempunyai cacat perilaku. Ia menelantarkan dan mengabaikan Putri Ototachibana sang istri, yang telah dengan setia selalu mendampinginya di setiap pertempuran, sampai mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan nyawa sang pangeran.
Sampai akhirnya Pangeran Yamato lumpuh akibat racun ular. Dan ketika mendapati dirinya sembuh, ia menuju Kuil Ise untuk berdoa memohon ampun dan memohon keselamatan untuk ekspedisi yang akan ia lakukan selanjutnya.
Selain dongeng tentang Pangeran Yamato Take, di buku ini pun ada satu cerita lagi yang menjadi favorit saya, yaitu dongeng tentang Si Raksasa dari Rashomon. Penasaran seperti apa ceritanya?
Baca saja buku Pangeran Yamato Take: Dongeng-dongeng Klasik dari Negeri Jepang ini.

Tidak ada komentar: